This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 18 April 2016

Uji Asumsi Klasik SPSS 2

            Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear beganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik untuk analisis regresi linear yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu. Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas.

Uji normalitas : berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal
Uji Multikolinearitas: untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas: untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain.

Cara membuat Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan SPSS, sebagai berikut: 

  • Membuat data di Microsoft Excel 

  • Membuat Variabel view di variabel view 
  • Menuliskan Nama siswa, Umur siswa, Jenis kelamin dan nilai 


  • Mengcopy data di Excel di masukan ke dalam Data view 




  • Membuat Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas
  • Klik Analyze lalu pilih Regession klik Linear 



  • lalu klik Dependent dan add (Nilai siswa) lalu yang independent (jenis kelamin,umur siswa)  
  • lalu klik plot 




  • Pilihnya yang di centang lalu klik Continue 




  • Pilih SPESID dan ZPRED lalu klik continue dan OK 



      Dan Hasilnya sebagai berikut : 

"Pengaruh Umur Siswa dan Jenis Kelamin Siswa terhadap Nilai Siswa"

Variabel Terikat (Dependent Variable)
  •   Nilai siswa
Variabel Bebas (Independet Variable)

  • Umur siswa
  • Jenis Kelamin siswa
  • Uji Normalitas 

  •  Uji Multikolinearitas



  • Uji Heteroskedastisitas
Demikian Spss menggunakan Uji Asumsi Klasik 

Senin, 11 April 2016

Tugas Komputer II SPSS



Mahasiswa
Gender
Tinggi
Towi
0
172
Nita
1
164
Dian
1
162
Obi
0
174
Yazid
0
170
Fitri
1
160
Auliya
1
158
Wulan
1
164
Pipit
1
163
Rizky
0
170
Ilham
0
169
Gisell
1
159
Subhakti
0
169
Ratna
1
162
Ernis
1
164
Suttan
0
169
Toya
0
170
Fahriz
0
172
Irfangi
0
170
Zidane
0
169

Descriptive Statistics

N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Tinggi Badan
20
158.00
174.00
166.5000
4.77383
Valid N (listwise)
20





Report
Tinggi Badan 

Jenis kelamin
Mean
N
Std. Deviation
Laki-laki
169.8333
12
2.40580
Perempuan
161.5000
8
2.26779
Total
166.5000
20
4.77383

Minggu, 07 Juni 2015

Penyebab infeksi pada saluran pencernaan

Penyebab infeksi pada saluran pencernaan

Halooo semua..
Apakah kalian pernah mendengar bakteri Morganella Morganii. Cantik ya namanya namun bakteri ini ternyata tak secantik namanya, penasaran kenapa bakteri ini tak secantik namanya baca di sini ya

Apa itu Morganella Moragni ?
Morganella morganii adalah spesies Gram-negatif bakteri ini  fakultatif anaerob dan oksidase-negatif. Munculnya putih dan buram, ketika tumbuh di piring agar. M. Morganii bentuk sel batang lurus, sekitar 0,6-0,7 m dengan diameter 1,0-1,7 m . Organisme ini bergerak dengan cara flagella peritrichous, tetapi beberapa strain tidak membentuk flagela pada 30 ° C.

Klasifikasi Morganella Morganii



 Kingdom      : Bacteria
 Phylum        : Proteobacreria
Class            : Gammaproteobacteria
Ordo            : Enterobacteriales
Family          : Enterobacteraceae
Genus          : Morganella
Species       : Morganella Morganii


Mengapa bakteri Morganella Morganii termasuk gram negatif?

Kerena menghasilkan endotoksin dan memiliki enzym pada kapsula yang dapat menimbulkan resisten terhadap antibiotik, bakteri ini bersifat patogen karena membran luar pada dinding selnya melindungi bakteri dari sistem pertahanan inang dan menghalangi masuknya obat-obatan antibiotik. Dan mempunyai senyawa lipopolisakarida tergadap membran luar bakteri,dan gram negatif juga dapat bersifat toksin (racun) bagi inangnya.

Dimana habitat Morganella Morgani ?
Morganella Morgani di temukan di saluran kemih pada manusia. Namun ada beberapa tempat yang lainnya seperti pembentukan histamin pada ikan.


Kenapa bakteri Morganella Morganii dapat merugikan ?

          Bakteri morganella morganii ini dapat merugikan di dalam tubuh manusia dan telah di laporkan sebagai penyebaba infeksi pada saluran kemih,infeksi luka operasi nosokomial,peritonitos,infeksi sistem sraf pusat. Banyak kasusu infeksi nosokomial yang biasanya infeksi luka pascaoperasi. Pasien yang terkena biasanya pada anak-anak dan pada orang yang lanjut usia (orang tua).

Bagaimana solusi pada infeksi pada saluran kemih ?

Pengobatan infeksi Morganella Morganii dapat di obati dengan meminum obat-obatan antibiotik . ada tiga antibiotik:
  • Tikarsilin
  • Piperacillin
  • Ciprofloxacin
  • Ketiga generasi dan generasi keempat sefalosporin
Sefalosporin termasuk golongan antiobiotik belaktam yang ebrasal dari fungus. Fungus ini menghasilkan tiga macam antibiotik, yaitu sefalosporin P,N dan C. Dari ketiga antibiotik tersebut kemudian di kembangkan berbagai derivat sefalosporin seministetik anatar lain sefalosporin C.

Siapa yang bisa menerapkan solusi terhadap Morganella Morganii ?  

          Seorang dokter yang dapat mengerti tentang gejala – gejala yang di rasakan oleh pasiennya, dan menyerang bagaimana bakteri Morganella Morganii ini. Tidak lupa untuk menjaga kebersihan dan lebih hati-hati untuk mencegahnya. Dengan cara:

  • Banyak minum air putih untuk mendorong bakteri agar keluar
  • Jangan menahan buang air kecil,segeralah buang air kecil saat terasa.
  • Basuh kemaluan dari arah depan ke belakang bukan sebaliknya
  • Segeralah buang air kecil setelah berhubungan seksual. 
  • Menggunakan pelicin atau librikasi saat berhubungan seksual bila cairan vagina terlalu sedikit
  • Jika anda menderita infeksi saluran kemih berulang maka hindari penggunaan alat kontraseosi diagfragma. Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memiliki alat kontrasepsi yang lain.
  





Bagaimana bakteri morganella morganii ini berperan dalam saluran kemih ?

          Sebuah studi yang dilakukan di University Hospital di Heraklion, Crete, Yunani menunjukkan tingkat keberhasilan 92% dalam penggunaan antibiotik ini.Namun, beberapa Morganella morganii strain yang resisten terhadap penisilin, ampisilin / sulbaktam, oksasilin, generasi pertama dan generasi kedua sefalosporin, makrolid, lincosamides, fosfomycin, colistin, dan polimiksin B. Munculnya strain yang sangat resisten Morganella morganii telah dikaitkan dengan penggunaan sefalosporin generasi ketiga. Infeksi polimikrobial yang paling berlimpah disebabkan oleh mikroba ini yang tambahan merusak kulit, jaringan lunak, dan saluran urogenital; ini dapat disembuhkan melalui penggunaan antibiotik tersebut.

Daftar Pustaka
  1.  Shenoy MD; AU Shenoy; AM Rajay; ZH al Mahrooqui (2003). "Necrotic Periorbital Ulceration due to Morganella morganii" (PDF). Asian Journal of Ophthalmology.
  2.  Falagas, M.E.; P.K. Kavvadia, E. Mantadakis, D.P. Kofteridis, I.A. Bliziotis, E. Saloustros, S. Maraki, G. Samonis (2006). "Morganella morganii infections in General Tertiary Hospital"(PDF). Clinical and Epidemiology Study 
  3. Tjay, T.H., 2002. Obat-Obat Penting, Edisi V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia . Jakarta.
  4. Watimenna, R., Farmakodinamika dan Terapi Antibiotik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
  5. Anonim,http://infeksisalurankemih.com/pencegahan-infeksi-saluran-kemih/ Diakses pada tanggal 4 juni 2015 pukul 13.20 WIB